Namun seiring berjalannya waktu, minuman A Djong kian lama ditinggalkan karena rasanya yang dinilai terlalu panas, mirip seperti arak China.Selain karena stigma lewat istilah ‘mabuk A Djong’, sejak awal Congyang lebih dekat pada industri daripada tradisi. Berbeda jika dibandingkan dengan peran sake bagi masyarakat Jepang atau contohnya di nusan